Analisis Harga Wajar Saham BBCA yang Perlu Diketahui

koncomade.com - Harga Wajar Saham BBCA menjadi hal penting yang harus diketahui dan disimak oleh Anda pemain saham. BBCA ini merupakan salah satu saham paling defensif di antara saham bank lainnya jika Anda mengetahui hal ini.

CGS CIMB Sekuritas mempertahankan adanya rekomendasi hold atas pencapaian target sebesar Rp 8.100 atas saham PT Bank Central Asia Tbk. Target adanya pertimbangan tren pertumbuhan ekonomi dan keberhasilan menimbulkan dampak positif.

Di antaranya keberhasilan perseroan dalam mencetak pertumbuhan kinerja keuangan tahun 2021. BCA memperoleh laba bersih sebesar 14,6% meningkat jadi Rp 8,1 triliun pada triwulan 1- tahun 2022. Angka tersebut setara dengan 22% dari target laba bersih CGS CIMB Sekuritas.

Pandangan terhadap Harga Wajar Saham BBCA 

Pandangan positif datang dari CIMB Sekuritas atas keberhasilannya dalam mencetak pertumbuhan kredit 9%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan target pertumbuhan kredit berkisar 6-8% saja.

Selain itu adanya CIMB juga menambahkan pandangan positif berupa pertahanan dalam peningkatan loan to asset ratio atau LAR. Peningkatan ini dimulai dari kisaran angka sebesar 39% menjadi 45 % pada akhir maret 2022. Sedangkan di sisi lain biaya kredit tetap rendah.

Baca juga: Terkejut Harga Wajar Saham BRIS Melejit pada Tahun 2022

Pertumbuhan internal dalam kinerja keuangan termasuk pada kredit, seluruh emiten perbankan akan mengalami kelanjutan hingga kuartal I-2022. Kondisi ini didukung dengan adanya tren perbaikan ekonomi dalam lingkup secara nasional.

Terkait proyeksi kinerja keuangan BCA, CGS CIMB Sekuritas mematok target laba mengalami peningkatan menjadi Rp 36,45 triliun tahun 2022. Hal tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 hanya senilai Rp 31,42. Sedangkan pendapatan bersih perseroan melonjak Rp63,15 triliun.

Dari sisi pendanaan, Harga Wajar Saham BBCA bisa dikatakan naik 21,7% YoY mencapai Rp 798,2 triliun. 

Kontribusi ini bisa mencapai angka persentase yaitu 80% dari dana pihak ketiga. Sedangkan untuk deposito tumbuh 3,1 % menjadi Rp 199,6 triliun.

Adanya kecanggihan teknologi menjadi nilai positif tersendiri bagi dunia perbankan. Namun modal utamanya yaitu tingkat kepercayaan nasabah terhadap perbankan untuk memperkokoh CASA sebagai dana inti bank. Memperkuat Harga Wajar Saham BBCA lebih optimal, strategis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama