koncomade.com - Harga wajar saham PGAS dinilai memiliki kinerja yang defensif pada kuartal 1 tahun 2022. Hal tersebut dikarenakan produk gas dari perusahaan ini 57% lebih murah dibandingkan jenis lainnya.
Namun, pada semester pertama tahun 2022 PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mampu mencetak kenaikan double digit dan kinerja mereka diprediksi akan berlanjut hingga tahun depan.
Anak usaha PT Pertamina tersebut berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 19,18% menjadi US$ 1,74 Miliar pada semester pertama tahun 2022. Laba perseroan juga menguat sebesar 21,40% menjadi US$ 238,56 juta.
Keberhasilan perusahaan didukung oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Berikut ini faktor yang melandasi pertumbuhan laba pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk hingga berhasil mengalami peningkatan.
Faktor Dibalik Pertumbuhan Laba dan Harga Wajar Saham PGAS
Pada tanggal 2 November 2022, saham PGAS ditutup dengan harga 1.940 IDR -5,00 (0.26). Meskipun mengalami penurunan, namun terdapat faktor yang dapat meyakinkan investor bahwa perusahaan bisa meningkatkan laba mereka.
Pertama, pertumbuhan laba pada Perusahaan Gas Negara didorong oleh adanya ekspansi margin di kuartal kedua tahun 2022, terutama disebabkan oleh tingkat segmen distribusi gas yang lebih tinggi.
Karena faktor tersebut, perusahaan berhasil mencatat harga jual rata-rata yang lebih tinggi. Kedua, lonjakan kinerja keuangan pada perusahaan ini juga didukung oleh bisnis hulu minyak dan gas (migas).
Melalui faktor tersebut Perusahaan Gas Negara diuntungkan atas solidnya harga jual migas bersamaan dengan kemampuan organisasi dalam menjaga biaya agar tetap terkendali dan menghindari risiko merugikan.
Baca juga: Potensi Harga Wajar Saham BBTN yang Menarik untuk Diikuti
Kondisi tersebut menjadikan laba bersih PGAS tahun 2022 dapat diprediksi lebih pesat dibandingkan proyeksi semula. Kemudian, faktor tersebut juga dinilai masih akan mendukung PGAS pada tahun 2022 ini.
Namun, perusahaan ini diprediksi akan menghadapi risiko inflasi yang tinggi pada tahun 2023 dan bisa menyebabkan penurunan permintaan migas. Efek negatif yang ditimbulkan yaitu harga wajar saham PGAS mengalami penurunan.
Tidak hanya itu, efek negatif yang datang dari perubahan kebijakan pemerintah hingga, alokasi belanja semakin rendah, hingga volume penjualan menurun akan menekan margin keuntungan di tahun 2023.
Namun, investor tidak perlu khawatir karena Perusahaan Gas Negara berdampak positif pada lingkungan. Dengan begitu kinerja dan harga wajar saham PGAS masih menarik untuk diikuti pada tahun 2023.