Mari Bedah Saham LAJU untuk Kemajuan Industri Logistik Indonesia

Bedah saham LAJU dari Berdikari Logistics membantu Anda mengenal profil perusahaan, rencana IPO saham, hingga prospek bisnisnya. Dengan begitu, Anda tidak akan menyesal saat mengambil saham ini dan mengembangkan usaha di bidang logistik.

Disitat dari Kontan.co.id, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk atau LAJU sudah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 27 Januari 2023. Artinya, LAJU juga sudah jadi emiten kesepuluh yang berhasil mencatatkan diri di BEI pada 2023. Makanya belakangan banyak investor yang tertarik buat bedah saham LAJU untuk menilai prospeknya di kemudian hari.

Bedah saham dilakukan buat menganalisis potensi, risiko, dan prospek saham, khususnya pada perusahaan yang baru melakukan IPO. Beberapa contoh yang dapat dipelajari adalah bedah saham BEER dan NCKL yang juga dikabarkan akan go public pada 2023.

Lalu, apa potensi yang ditawarkan LAJU dan prospeknya setelah IPO? Anda datang ke artikel yang tepat, sebab semuanya akan dijelaskan di sini!

Profil singkat perusahaan

PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) adalah perusahaan yang bergerak di bidang logistik terintegrasi. Layanan-layanan yang disediakan mencakup pengelolaan logistik yang berkaitan dengan pengiriman atau distribusi barang hingga manajemen pergudangan.

Mengenal profil Berdikari Logistics bakal memudahkan Anda mempelajari sahamnya, termasuk saat akan dibandingkan dengan bedah saham BSMT dan jenis lainnya. Perusahaan juga bakal disebut sebagai emiten, yakni pihak yang mengajukan penawaran umum atau publik.

Beroperasi sejak 2007, Berdikari Logistics termasuk perusahaan perseroan. Reputasi yang baik selama lebih dari satu dekade membuat mereka diandalkan banyak perusahaan ternama, salah satunya PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Hal ini pula yang membuat mereka dikategorikan sebagai perusahaan pihak ketiga atau 3PL pertama yang mampu menyediakan layanan logistik untuk peritel tingkat nasional.

Prestasi jadi faktor lain yang dipertimabangkan dalam analisis saham seperti pada bedah saham WINE. Berdikari Logistovs ternyata rajin memberikan dukungan buat berbagai perusahaan nasional dari macam-macam bidang. Sebut saja PT Tirta Sukses Perkasa selaku produsen air minum dan PT Mulia Keramik yang berada di industri keramik.

Baca juga: Harga Wajar Saham Goto Banyak Diincar Investor Asong

Berdikari Logistics pun memperluas jasa ke ranah e-commerce melalui kerja sama dengan PT Sooplai Indonesia (Sirclo). Sirclo adalah perusahaan yang membawahi e-commerce bernama Warung Pintar. Adapun sifat layanan utamanya adalah Dedicated and Integrated Logistics Supports.

Sebelum melakukan IPO, komposisi kepemilikan saham perseroan Berdikari Logistics hanya terdiri atas PT Ervin Niaga Abadi sebesar 90,00% dan Marcia Maria sebesar 10,00%. Analisis mendalam seperti yang dilakukan pada bedah saham SUNI diharapkan membantu investor mengenal LAJU dan potensi yang dimilikinya.

Rencana IPO pada saham LAJU

Masa penawaran IPO untuk saham LAJU dilakukan pada akhir Desember 2022. Pada saat itu, prosesnya menggunakan mekanisme e-IPO dengan tawaran sebanyak 700 juta lembar saham baru yang mencakup saham biasa atas nama. Nominal saham per lembarnya adalah Rp25 atau setara dengan 32,56% dari total modal yang ditempatkan kepada masyarakat.

Seperti bedah saham BSMT dan saham lainnya, Berdikari Logistics juga berencana menerbitkan Waran Seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 140 juta lembar. Rasionya sendiri atau 5:1 yang berarti setiap pemegang lima saham baru akan menerima satu Waran Seri I saat penjatahan final IPO dilakukan.

Saat ini, struktur pemegang saham LAJU selepas IPO terdiri atas PT Ervin Niaga Abadi sebesar 60,70%, Marcia Maria sebesar 6,74%, serta masyarakat sebesar 32,56%. Kemudian, NH Korindo Sekuritas Indonesia menjadi penjamin pelaksana emisi efek saham LAJU. 

Dalam bedah saham LAJU, jaminan yang dimaksud pada konteks ini adalah kesanggupan penuh atau full commitment terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tak dipesan sesuai Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Rencana penggunaan dana IPO pada saham LAJU

Hal berikutnya yang dibahas dalam bedah saham NAYZ sebagai contoh untuk analisis saham LAJU dalam rencana pemakaian dana IPO. Seperti apa rincian pendanaannya untuk mendukungnya? Simak langsung di bawah ini!

  • Sekitar 32,22% dari total dana dipakai untuk belanja modal perusahaan yang tergolong ke dalam Capital Expenditure (CAPEX). Hal ini mencakup pembelian aset tanah (57,25%) dan pembelian 25 unit armada merek Isuzu atau Hino secara tunai dari PT Dayaguna Motor Indonesia sebagai pihak ketiga (42,18%);
  • Kemudian, sekitar 61,78% dari total dana akan ditujukan untuk modal kerja. Antara lain sebagai biaya operasional, penambahan SDM, pemasaran, dan pemeliharaan/perbaikan (95,88%). Sisanya adalah untuk penambahan teknologi menggunakan software McEasy untuk menunjang sistem tracking di seluruh Indonesia dari PT Otto Menara Globalindo sebagai pihak ketiga (4,12%).

Analisis pada perusahaan logistik seperti pada bedah saham CBRE dinilai akan membantu Anda buat mengatur biaya operasional. Pada saham LAJU, pembelian biaya operasional dilakukan dengan memanfaatkan dana yang didapatkan dari Waran Seri I. Pemasaran, penambahan teknologi, pemasaran, serta pemeliharaan dan perbaikan pun memakai dana dari rencana ini.

Prospek bisnis dari saham LAJU

Jika bedah saham ELIT ditujukan untuk menganalisis prospek saham di bidang teknologi, maka pembahasan saham LAJU dilakukan untuk bidang logistik. Keduanya pun termasuk ke dua sektor dan industri yang mendukung perekonomian Indonesia sepanjang masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Harga Wajar Saham UNVR Anjlok, Ini Penyebabnya

Peningkatan transaksi digital selama tiga tahun terakhir turut mendongkrak aktivitas perusahaan logistik seperti Berdikari Logistics. Performa ini juga didukung sektor pergudangan dan transportasi yang pertumbuhannya menembus 15,79% yoy pada Q2 2022. Naik cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 7,93%.

Dampak positif pun terasa juga oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk pada jumlah volume logistiknya. Di Indonesia, jumlah UMKM menyentuh 64,2 juta unit per 2021 dan sekitar 99,99% unit usaha berasal dari sektor ini.

Analisis terhadap peluang usaha ke depannya diharapkan membantu Berdikari Logistics untuk mengelola LAJU. Misalnya saja bekerjasama dengan pengembang pusat perbelanjaan lewat bedah saham CBPE. Nantinya, mereka dapat membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan produk di tempat lebih besar seperti mall dengan harga bersaing.

Pengalaman menahun terbukti memudahkan Berdikari Logistics dalam memberikan modal pelatihan keahlian untuk mengembangkan distribusi logistik. Apalagi usaha kecil dianggap sebagai salah satu tulang punggung ekonomi di Tanah Air. Dari lima juta warung, sekitar dua juta di antaranya adalah warung digital (berdasarkan riset Redseer pada 2019).

Agar hasil analisis tak seburuk bedah saham BMBL, Berdikari Logistics melalui saham LAJU perlu mempertimbangkan kerja sama dan pengembangan usaha berdasarkan faktor-faktor berikut:

  • Membaca masa depan industri logistik. Indonesia termasuk negara yang punya potensi kuat, hanya saja perlu meningkatkan jalur logistik berdasarkan kondisi geografisnya;
  • Memaksimalkan digitalisasi beserta pengelolaan biaya yang merupakan kunci kesuksesan pertumbuhan di industri logistik;
  • Menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan supaya loyalitas pelanggan terjaga. Pasalnya, hal ini berkaitan juga dengan kelangsungan dan keberhasilan usaha.

Demikian penjelasan lengkap seputar bedah saham LAJU, mencakup rencana hingga prospeknya. Semoga membantu Anda dalam pengembangan usaha, terutama yang berhubungan dengan usaha logistik untuk menunjang perekonomian di Indonesia!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama